Jumat, 01 Februari 2013

Prakerin Angkatan Ke-II SMKN 1 Siniu



Sebuah kebahagiaan melalui tulisan blog ini bertepatan dengan pelaksanaan kegiatan Prakerin siswa SMKN 1 Siniu yang ke-II, pada blog sebelumnya pernah dituliskan tentang Prakerin SMKN 1 Siniu yang pertama, untuk Prakerin kali ini masih diizinkan Allah SWT memuat kembali tentang apa yang terjadi pada Prakerin Angkatan - II ini. 
Genap sudah dua angkatan siswa SMK sekolah yang belum memiliki tamatan ini melaksanakan salah satu ketentuan kurikulum di sekolah kejuruan yakni Praktik Kerja Industri. Walau dalam keadaan yang masih terbatas akhirnya kegiatan ini terlaksana walau munkin masih jauh dari kesempurnaan, namun kegiatan wajib sekolah kejuruan tentunya dengan harapan untuk menjadi lebih baik di masa mendatang. 
Sebagai mana dalam tulisan terdahulu bahwa prakerin/PKL yang dilaksanakan ini diharapkan menjadi pembelajaran tersendiri bagi siswa dalam menghadapi realita dunia kerja sebagai gemblengan pribadi, tentunya bukan hanya sekedar terampil bekerja dimasa mendatang mereka  diharapakan mampu menciptakan lapangan kerja. Di pundak siswa-siswi SMKN 1 Siniu inilah dititipkan sebuah harapan agar apa yang mereka dapatkan di tempat mereka bekerja menjadi pelajaran berharga yang tentunya berbeda dengan apa yang selama ini mereka dapatkan di  sekolah.
 

Prakerin kali ini sedikit agak berbeda dengan prakerin tahun sebelumnya, khususnya pada acara pelepasan siswa, ditahun sebelumnya kegiatan pelepasan peserta dilakukan tanpa melibatkan orang tua wali murid (pertemuan), Angkatan II kali ini seluruh siswa diundang dalam sebuah acara pelepasan, hal ini guna menyatukan persepsi bahwa keterlibatan orang tua atas peranannya untuk pengawasan selama pelaksanaan kegiatan berlangsung. Dalam pertemuan tersebut segala hal dibahas dengan pembelajaran atas pengalaman ditahun sebelumnya, sehingga menjadi perhatian bersama baik guru maupun wali murid itu sendiri. selain meliabtakan orang tua murid di acara pelepasan ini tak lupa melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan khususnya lingkup kecamatan Siniu antara lain, bapak Camat Kecamatan Siniu, Ketua Komite, Kepala-kepala Desa se kecamatan Siniu serta tokoh-tokoh masyarakat yang ada di wilayah kcamatan di mana sekolah ini didirikan. 
 

Berbagai upaya yang dilakukan oleh para guru dalam mempersiapkan peserta sebelum mereka terjun ke tempat di mana mereka ditempatkan. Pelatihan singkat pun dilaksanakan selama 1 minggu sebelum keberangkatan ke lokasi prkatek yang dilaksanakan 3 bulan lamanya agar peserta  dapat menyesuaikan dengan lingkungan di mana mereka bekerja.
Untuk siswa jurusan komputer upaya yang dilakukan adalah mempermahir keahlian mereka dalam aplikasi yang kemungkinan dihadapi di perkantoran khususnya dalam pengoperasian microsof office, begitu pula dengan pengenalan terhadap perangkat komputer tentunya menjadi bekal bagi yang ditempatkan pada perusahaan atau toko computer, walaupun hakikatnya hal ini sudah mereka pelajari dalam kelas maupun prakteknya. Demikian pula dengan siswa pertanian dengan melakukan evaluasi dalam penanganan pembibitan tanaman khususnya keahlian melakukan grafting (stek, okulasi, cangkok dsb.), dan yang tidak kalah penting adalah dalam pengolahan media tanam di pembibitan seperti mempersiapkan media persemaian, pemupukan dsb. 
Kegiatan prakerin kali ini, seluruh siswa disebar/ditempatkan disesuaikan dengan keahlian jurusan siswa tersebar di wilayah Kabupaten Parigi Moutong. Jurusan Tekhnolgi Komputer Jaringan (TKJ) siswa ditempatkan di ibu kota kabupaten yang disebar pada instansi SKPD lingkup kab. Parigi Moutong serta toko-toko komputer (Libra dan Shunu). Jurusan Pembibitan Tanaman dan Kultur Jaringan (PTKJ) seperti pada prakerin sebelumnya yakni Gapoktan Amerta Bumi di wilayah kecamatan Ampibabo Desa Buranga. Gapoktan yang dikenal dengan produk organiknya ini sudah cukup dikenal dengan hasil olahannya yang dihasilkan oleh kotoran ternak sapi baik itu bokasi/kompos maupun pestisida terbuat dari urin ternak di peternakan Gapoktan ini, selain produk organik, juga dikenal dengan produk bibit tanamannya baik itu tanaman buah-buahan seperti rambutan dan durian hasil okulasi serta yang sudah lama digeluti di Gapoktan ini adalah bibit cokelat okulasi.
 

Selain Gapoktan Amerta Bumi, peserta prakerin angkatan II ini masih tetap mengendalkan Pembibitan Agro Falah di Desa Toboli Kecamatan Parigi Utara seperti halnya tahun kemarin, perusahaan ini sudah cukup lama bergelut dengan pembibitan, sehingga tidak menjadi keraguan lagi untuk menempatkan siswa di perusahaan ini.  Berikutnya adalah sebuah perusahaan baru yang bergerak dibidang sertifikasi kakao terletak di Desa Dolago Kecamatan Parigi Selatan, perusahaan yang induknya berada di negeri belanda ini menjadi pilihan untuk menempatakan siswa SMKN 1 Siniu, perusahaan ini bergerak pada pembinaan petani kakao dalam meningkatan mutu produksi kakao dengan tujuan agar biji kakao memenuhi standar ekspor untuk memenuhi kebutuhan pasar Eropa, sehingga dalam peranannya membina petani dari awal pembibitan sampai kepada pemeliharaan kakao dengan bijak hingga sampai pada penanganan produksi, lebih khusus membinaan petani agar tidak bergantung pada pestisida agar biji kakao tidak teresidu oleh bahan-bahan yang mengandung racun, sehingga memenuhi syarat untuk pasar Eropa. 
Di tahun sebelumnya salah satu Gapoktan menjadi tempat Prakerin siswa SMKN 1 Siniu adalah Gapoktan Sidole Lestari, namun di tahun ini Sekolah tidak memilih untuk menempatkan siswa pada gapoktan tersebut, dengan pertimbangan Gapoktan Sidole Lestari dijadikan sebagi tempat praktek rutin siswa. Hingga saat ini untuk kegiatan tersebut masih dalam pembahasan, hal ini didasarkan bahwa Gapoktan Perkebunan Kakao ini menjadi salah satu andalan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Parigi Moutong. Dengan namanya sudah menasional bahkan telah ada perusahaan melakukan ikatan kontrak untuk pembelian biji kakao yang dihasilkan petani di Desa Sidole Barat Kecamatan Ampibabo ini.
Gapoktan Sidole Lestari juga sangat dikenal sebagai penghasil entres kakao yang sebagian besar kakaonya telah direhabilitasi melalui kegiatan sambung samping, nah inilah yang menjadi perhatian khusus bagi sekolah untuk kedepannya agar menjadi kebun sumber pohon induk guna mendukung kegiatan praktikum siswa pertanian jurusan Pembibitan Tanaman dan Kultur Jaringan.
Semoga apa yang menjadi harapan dalam kegiatan Praktek Kerja Industri siswa SMKN 1 Siniu dapat menjadikan sekolah ini menghasilkan insan produktif berguna bagi agama, keluarga, masyarakat dan negara, atas segala dukungan dari berbagai pihak diucapkan banyak terima kasih.

Berikut adalah foto kegiatan persiapan dan pelepasan Peserta Prakerin 
Siswa SMKN 1 Siniu Angkatan Ke-II















Selasa, 10 Juli 2012

Babak Baru SMKN 1 Siniu Kabupaten Parigi Moutong


Tahun Ajaran Baru, Babak baru bagi sekolah yang masi berumur muda ini, tentunya berbuat untuk sebuah pembaharuan.  Masa MOS telah selesai, kini siswa baru telah meninggalkan seragam lamanya dan berganti seragam "Putih Abu-abu", dan perlu disambut dengan ucapan "Wellcome to campus SMKN 1 Siniu" selamat datang para creator muda.

Bersekolah di kampus SMKN 1 Siniu merupakan pilihan yang tepat untuk mengasa diri manjadi siswa kreatif, produktif dan mandiri, dengan di dukung oleh guru-guru yang berkompoten di bidangnya masing-masing.  Hingga saat ini sekolah ini telah memiliki 3 jurusan.  Diawal terbentuknya sekolah ini hanya membuka 2 jurusan yakni, Teknik Komputer Jaringan (TKJ) dan Pertanian Bidang keahliah Pembibitan Tanaman dan Kultur Jaringan.

Di tahun ajaran baru ini SMKN 1 Siniu telah mengembangkan jurusannya dengan membuka jurusan peternakan, yang menitiberatkan keahliannya pada ternak unggas, jurusan yang digawangi oleh guru yang sarat pengalaman yakni Bpk. ANHAR, S.Pt, beliau merupakan eks guru di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan Negeri yang ada di Gorontalo dan datang kembali ke daerah asalnya tentunya dengan membawa impian besarnya untuk kemajuan anak-anak daerah yang penuh potensi.  Tentunya hal ini memberikan  warna tersendiri pada Sekolah yang telah mencapai umur 3 tahun ini.




Kami sadari bahwa sekolah ini masi perlu berbenah, yang menjadi kendala ialah kurannya gedung tempat belajar, hingga saat ini sekolah masi memilki 2 lokal ruangan kelas.  Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka secara swadaya para guru dan murid serta masyarakat setempat turut serta berpartisipasi membangun gedung tambahan sebanyak 5 lokal, walaupun dengan bahan apa adanya, namun harapan kami besar agar proses persekolahan dapat berjalan.  Olehnya segenap keluarga SMKN 1 Siniu mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada kepada Bapak Camat yang tak henti-hentinya memberikan dukungan segaligus sebagai motivator, tak lupa pula kepada seluruh masyarakat Kecamatan Siniu (Desa Ue Volo, Marantale, Tandaigi, Toraranga, Towera) bil khusus masyarakat Tandaigi, Kades, Tokoh Masyarakat yang tanpa henti-hentinya turut andil dari awal berdirinya sekolah ini. 



Sekolah ini tentunya bukan hanya diam ditempat, hingga saat ini perubahan-perubahan pun sudah mulai nampak, salah satunya adalah perpindahan lokasi sekolah, dari lokasi lama ke lokasi baru, dan terbangunnya 2 lokal gedung baru, tentunya Insya Allah di tahun mendatang lebih maju lagi hinga menjadi "Terdepatan di Parigi Moutong", dengan penuh komitmen seluruh yang terkait akan berkerja keras untuk kemajuan sekolah ini.

Semoga seluruh amal bakti ikhlas kita mendapat balasan-Nya. Aminnnnn......

Selasa, 29 Mei 2012

Prakerin Angkatan Pertama SMKN 1 Siniu




PRAKERIN adalah Praktek Kerja Lapangan yang dikerjakan secara berkelompok untuk memberikan pengalaman praktis penerapan bidang keahlian dengan mempelajari suatu sistem pada suatu perusahaan/industri / lembaga / instansi serta memberikan alternatif solusi atas permasalahan yang ada dan melaporkannya dalam bentuk karya ilmiah.


Prakerin SMKN 1 Siniu merupakan yang pertama sejak berdirinya sekolah ini, tentunya pelaksanaan prakerin kali pertama ini dapat memberikan nilai plus pada masing-masing siswa dalam rangka mempersiapkan pribadi-pribadi yang mandiri.

Seluruh peserta Prakerin SMKN 1 Siniu kini tersebar di lokasinya masing-masing, Jurusan Teknik Komputer Jaringan menempati beberapa SKPD yang ada di Ibu Kota Kabupaten Parigi Moutong ada juga ditempatkan pada toko-toko komputer yang ada di Kabupaten ini.

Siswa Jurusan Pembibitan Tanaman dan Kultur Jaringan ditempatkan pada gapoktan yang dianggap berhasil di Kabupaten ini, ada 2 gapoktan yang dipilih yakni

  1. Gapoktan Sidole Lestari yang berlokasi di Desa Sidole Barat Kecamatan Ampibabo
  2. Gapoktan Amerta Bumi yang berlokasi di Desa Buranga Kecamatan Ampibabo
  3. Perusahaan Pembibitan CV. AGROFALAH yang berlokasi di Desa Toboli Kecamatan Parigi Utara 
Pelaksanaan Prakerin pada Gapoktan Sidole Lestari, seluruh siswa difokuskan agar menjadi trampil sebagai seorang okulator melaksanakan sambung samping, sambung pucuk serta okulasi tanaman kakao, serta pelaksanaan kegiatan perkakaoan sejak awal hingga pasca panen dan sampai pada penjualan.



Prakerin yang dilaksanakan di Desa Buranga pada Gapoktan Amerta Bumi, siswa difokuskan pada pabrikan kompos, sehingga terampil dalam pembuatan kompos, serta keterampilan lain yakni okulasi, sambung pucuk dan samping tanaman kakao.  Selain mahir dalam pembuatan kompos sekaligus aplikasi langsung pada tanaman.

Sealin Prakerin yang dilaksanakan pada Gapoktan, Pelaksanaan Prakerin SMKN 1 Siniu juruusan pertanian juga ditempatkan pada Perusahaan Pembibitan Tanaman yang berlokasi di Desa Toboli Kecamatan Parigi Barat, dalam kegiatannya para siswa dilatih untuk terampil dalam penanganan bibit, baik itu beberapa teknik okulasi, sambung pucuk, persiapan media tanam, pemeliharaan bibit dan lain sebagainya.

Semoga berhasil.....



Kamis, 05 April 2012

Pramuka SMK Negeri 1 Siniu Kab. Parigi Moutong

Tidak Sia-sia walau hanya dapat sisa

Dua hari sebelum keberangkatan ke tempat kemping dalam rangka Raimuna Tingkat Kab. Parigi Moutong pada tanggal 21 Maret 2012, siswa-siswi Sekolah yang berusia muda ini melakukan bersiapan ekstra sampai harus begadang dengan tekat mendulang prestasi.  Persiapan pun dilakukan dengan menyiapkan bahan-bahan untuk kepentingan kemping, diantaranya beberapa batang bambu untuk rangka tenda, untuk membuat menara, pagar mini dsb.  Selain itu tidak kalah serunya persiapan siswi melatih vocal grup dan tidak lupa persiapan pakaian adat yang akan ditampilkan, yah....walu hanya minjam sih perlengkapannya.

Namun yang terpenting adalah bahwa para guru selalu memberikan suport, dukungan dan Alhamdulillah para siswa antusias mengikuti persiapan menjelang keberangkatan mereka ke tempat kemping.

Walaupun persiapan yang sedemikian singkat namun memberi keuntungan, dimana setibanya di tempat tujuan semuanya jadi gampang (tidak kerepotan), semua perlengkapan siap pasang, dan pada saat mengikuti kegiatan pun anak-anak siap tampil (tidak kakuh), salah satu contoh pada saat lombah "membuat menara" waktu tercepat dapat diraih dan Alhamdulillah dapat juara, demikian juga pakaian adat, yang sebelum keberangkatan setingan pada saat gladinya sebelum berangkat sudah lengkap semua berjalan sesuai ranjangan, namun dalam hal ini secuil juara pun tidak dapat, yang dapat juaranya dari peserta lain yang alas kakinya sandal jepit.  Tidak mengerti juga sih kenapa bisa dapat juara, yah.... terima sajalah.

Hal lain yang bisa membanggakan adalah salah satu dari siswa yang sekolah belum bernomor GUDEP ini mendapatkan poin tertinggi.  Akhirnya, hanya bisa ucapkan Alhamdulillah, dapat Juara Umum ke 4.  Bingung apakah ada yang namanya juara umum itu sampai yang ke 4??????.

Kalau heran sih, sangat-sangat heran, karena yang dapat juara umum 1, 2 dan 3 itu diperoleh sekolah yang tendahnya mirip bangunan kumuh, pagarnya terbuat dari tali plastik, ada juga tendanya mirip tenda pesta pengantin, karena hampir setiap rangkanya terbuat dari pipa besi, ini pramuka atau pesta kawinan sih???, kemudian ada juga yang dapat juara dimana pesertanya ketika membuat menara yang batang bambunya  minjam sama tetangga (peserta lain), ya padahal menurut juknis masing-masing peserta mestinya membawa batang bambu dengan ukuran yang telah ditentukan,  nah sehingga pemilik batang bambu jadi penonton, kilah salah seorang panitia "sabar....bambunya dipinjam dulu (yang minjam dapat juara) dan akhirnya pemilik bambu dapat juara umum 4.  Ada juga peserta buat menara dari tongkat pramuka mungkin tidak baca juknis kali ya....?.

Yang aneh juga dalam kegiatan kegiatan pramuka kali ini, nuansa pramukanya tidak kelihatan, lebih layak disebut kegiatan PA (Pencinta Alam), kenapa tidak, identitas pramuka (pakaian kuning coklat) tidak dikenakan pada kegiatan-kegiatan kepramukaan, baik panitia maupun peserta.

Kurang lebihnya mohon ma'af, Wassalam...

By Nanang Yunde (njinea@gmail.com)