Tidak Sia-sia walau hanya dapat sisa
Dua hari sebelum keberangkatan ke tempat kemping dalam rangka Raimuna Tingkat Kab. Parigi Moutong pada tanggal 21 Maret 2012, siswa-siswi Sekolah yang berusia muda ini melakukan bersiapan ekstra sampai harus begadang dengan tekat mendulang prestasi. Persiapan pun dilakukan dengan menyiapkan bahan-bahan untuk kepentingan kemping, diantaranya beberapa batang bambu untuk rangka tenda, untuk membuat menara, pagar mini dsb. Selain itu tidak kalah serunya persiapan siswi melatih vocal grup dan tidak lupa persiapan pakaian adat yang akan ditampilkan, yah....walu hanya minjam sih perlengkapannya.
Namun yang terpenting adalah bahwa para guru selalu memberikan suport, dukungan dan Alhamdulillah para siswa antusias mengikuti persiapan menjelang keberangkatan mereka ke tempat kemping.
Walaupun persiapan yang sedemikian singkat namun memberi keuntungan, dimana setibanya di tempat tujuan semuanya jadi gampang (tidak kerepotan), semua perlengkapan siap pasang, dan pada saat mengikuti kegiatan pun anak-anak siap tampil (tidak kakuh), salah satu contoh pada saat lombah "membuat menara" waktu tercepat dapat diraih dan Alhamdulillah dapat juara, demikian juga pakaian adat, yang sebelum keberangkatan setingan pada saat gladinya sebelum berangkat sudah lengkap semua berjalan sesuai ranjangan, namun dalam hal ini secuil juara pun tidak dapat, yang dapat juaranya dari peserta lain yang alas kakinya sandal jepit. Tidak mengerti juga sih kenapa bisa dapat juara, yah.... terima sajalah.
Hal lain yang bisa membanggakan adalah salah satu dari siswa yang sekolah belum bernomor GUDEP ini mendapatkan poin tertinggi. Akhirnya, hanya bisa ucapkan Alhamdulillah, dapat Juara Umum ke 4. Bingung apakah ada yang namanya juara umum itu sampai yang ke 4??????.
Kalau heran sih, sangat-sangat heran, karena yang dapat juara umum 1, 2 dan 3 itu diperoleh sekolah yang tendahnya mirip bangunan kumuh, pagarnya terbuat dari tali plastik, ada juga tendanya mirip tenda pesta pengantin, karena hampir setiap rangkanya terbuat dari pipa besi, ini pramuka atau pesta kawinan sih???, kemudian ada juga yang dapat juara dimana pesertanya ketika membuat menara yang batang bambunya minjam sama tetangga (peserta lain), ya padahal menurut juknis masing-masing peserta mestinya membawa batang bambu dengan ukuran yang telah ditentukan, nah sehingga pemilik batang bambu jadi penonton, kilah salah seorang panitia "sabar....bambunya dipinjam dulu (yang minjam dapat juara) dan akhirnya pemilik bambu dapat juara umum 4. Ada juga peserta buat menara dari tongkat pramuka mungkin tidak baca juknis kali ya....?.
Yang aneh juga dalam kegiatan kegiatan pramuka kali ini, nuansa pramukanya tidak kelihatan, lebih layak disebut kegiatan PA (Pencinta Alam), kenapa tidak, identitas pramuka (pakaian kuning coklat) tidak dikenakan pada kegiatan-kegiatan kepramukaan, baik panitia maupun peserta.
Kurang lebihnya mohon ma'af, Wassalam...
By Nanang Yunde (njinea@gmail.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar